Langsung ke konten utama

Postingan

Sambil tak Henti-Hentinya Berharap

Terima kasih atas segala energiku yang kuhabiskan untuk bersabar, berdoa, menunggu, sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas badan ini yang tahan terhadap gempuran angin malam sepulang dari gereja, hujan badai yang deras maupun rintik, panas yang menyengat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang mempertemukanku dengan partnerku saat ini, yang tak segan dan berani mengajakku yang notabene tidak bisa apa apa ini untuk membuka usaha (semoga lancar kedepannya) sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih untuk orang orang hebat di belakangku. Mama, Grestikasari, Ojik, Clemen, Gerald dan Papa yang menempaku untuk hebat sambil tak henti-hentinya berharap. Terima kasih Tuhan Yesus, Terima kasih Semesta, Terima kasih Harapan, Sambil tak henti-hentinya berharap. Surabaya, 19 Februari 2019 Kaospolosclub Office Jl. Ngagel Jaya Barat No.33

Menuai

“Sabarmu panjang, tuaianmu ya pasti besar” Begitu kira-kira isi pesan Whatsapp yang saya terima menjelang maghrib dari pacar saya, Si Grace. Hati serasa plong begitu melihat isi pesan tersebut. Serasa ada yang mengingatkan bahwa apa yang saya alami sekarang ini sifatnya hanya sementara. Ya, saya percaya akan ada hal baik yang terjadi di hidup saya sebentar lagi. No excuses, just believe . ********** “ Cepat makan! Sabar juga butuh makan!” sambung si Grace dengan emoji marah. Ah iya saya lupa, sabar juga butuh makan ternyata.

Makna

Tahu tidak apa yang paling penting di dunia ini? . . Mempertahankan, bukan mendapatkan. Berlaku untuk seluruh aspek kehidupan. Mulai dari karier, rejeki, Dan juga cinta… Hargailah hal-hal kecil yang ada di sekitarmu. Orang orang yang memperjuangkan dan kamu perjuangkan, Barang-barang keinginan yang kamu dapatkan dengan susah payah, Rawat dan hargailah apa yang kamu dapatkan sekarang ini, karena sebelum kamu mendapatkannya, kamu pernah menginginkannya, atau bahkan mendoakannya. Dan saya percaya, dari situlah kita belajar untuk menghargai hal hal yang kecil.

Realistis

Banyak yang bilang “realistis saja”. Banyak juga yang pesimis dengan apa yang saya lakukan saat ini. Mereka nyatanya tidak tahu arti sebenarnya dari “usaha”. Usaha bukan hanya meliputi “apa yang akan dihasilkan dan apa yang sedang dilakukan” Melainkan juga ; “Apa yang sudah dikorbankan?” “Apa yang sudah dikeluarkan?” “Apa keinginan yang sudah lama ditahan?” “Apa yang sudah dipasrahkan?” Dan ini inti yang paling penting ; “Apa sudah didoakan?” Hal hal seperti itu yang sepertinya luput dilihat oleh mereka mereka yang underestimate dengan usahamu. Ketahuilah, bahwa sejatinya mereka juga tidak ingin bekerja setiap hari. Yang ada di pikiran mereka sekarang adalah sibuk mencari laba dan untung, tapi dengan cara menindas sesame. Memang cepat dapat, tapi juga cepat hilang.                 Saya sendiri kadang juga takut. Merasa sendiri? Setiap hari saya merasa sendiri. Yang saya yakini sampai saat ini adalah, omongan mereka yang bilang “tidak mudah” sejujurnya adalah

Catatan Diri

Bukan berarti kamu lebih tua, bisa seenaknya berbuat sesuka hati ke mereka yang lebih muda. Semua itu soal bagaimana kamu memanusiakan manusia. Terkhusus, memanusiakan yang muda. Memanusiakan yang berarti kamu tetap sopan bertindak walaupun mereka lebih muda dari kamu, memanusiakan mereka dengan membuat semangat mereka menyala lagi dan tidak serta merta melunturkan semangat juang yang muda. Surabaya, 30 Oktober 2017 Kzl.

Apa Yang Kamu Punya?

Baru ingat, Ada satu pertanyaan menarik di setiap wawancara kerja yang sudah saya lalui “Mengapa kami harus memilih anda untuk bekerja di perusahaan kami?”. Pertanyaan yang epic untuk mempromosikan diri. Secara tidak langsung kita dituntut untuk menjawab pertanyaan yang kalau disederhanakan menjadi “ Apa yang kamu punya?” Jujur,  I’m nothing . Saya bukan siapa-siapa dan tidak punya apa apa. Saya hanya laki-laki biasa berukuran sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, yang tidak memiliki bakat, dan selalu merasa kurang. Satu-satunya hal yang membuat saya hidup hingga saat saya menulis ini adalah mimpi-mimpi saya. Motivasi yang semakin hari semakin merongrong untuk segera digapai. Pertanyaan epic itu selalu saya jawab begini ; ‘Ketekunan, tanggung jawab, dan kejujuran. 3 hal ini yang bisa saya berikan untuk perusahaan anda. Jujur, secara akademis saya bukanlah yang terbaik, setidaknya masih di atas rata-rata. Tapi dengan 2 hal ini, saya yakin akan bisa member